gimana cara ngecat motor yang bener ?   motor sy sudah 3X di cat di 3 tukang cat...
tapi  hasilnya g' ada yang tahan lama... paling lama 3 bulan tuh warna sudah  ga kinclong lagi... tolong dong buat yang pinter ngecat merk  cat,vernish,epoxy,dan Tinner yang g' terlalu mahal dan bagus apa ? trus  tahapan ngecet yang baik gimana ? atu lagi campuran Tiner dan Cat atau  vernis yang bagus berapa perbandingannya ?...
klo salah tempat mohon maaf deh...  
 
biasanya yg bikin gak kinclong lg itu salah waktu ngeclear/vernish...
cat  sih sesuaiin dgn kondisi dompet aja, cargloss, sikken ato yg murah2  laennya jg gpp tp buat clear/vernish minimal pake sikken... 
klo ngecat sendiri sih paling abis cm 250 - 400rb berikut glitter ato cat bunglon
kuncinya di thinner.... merk thinner laba2, rajawali apapun itu yg penting jenisnya, 
utk cat minimal pake thinner jenis B, 
trus utk clear/vernish wajib pake jenis A pengen gampang sih pake jenis A aja semua. 
jgn pake thinner biasa ato jenis C soalnya itu buat ngebilas.
soal perbandingan campuran itu tergantung kebiasaan yg ngecat biasa encer ato langsung tebel biasanya 1 : 3 – 5
 
untuk pengecatan cara hemat a.k.a PAHE :
1. ampelas area yg akan d cat smp bersih.
2. dasari dgn epoxy di usahakan jgn terlalu tipis/tebel ( camp. epoxy+hardener+tiner A ).
3. ampelas kembali setelah lap. epoxy kering smp halus.
4. cat dasar bisa warna putih/silver ( camp. cat dasar+tiner ND = 1 : 0.5 )
5.  cat warna sesuai dgn keinginan,di usahakan sampai 3x lapis agar warna  yg d hasilkan max ( camp. cat warna + tiner ND = 1 : 0.5 )
6.  setelah kering baru lap. clear di usahakan pk clear yg bermutu dan d  semprot smp 3-5 lapis krn daya tahan mutu dan warna di tentukan oleh  clearnya ( camp. clear + hardener + tiner acrilic = 1 : 0.1-0.4 )
7. untuk proses pengeringan di usahakan jgn jemur langsung di terik matahari cukup d anginkan saja.
8. merk cat bisa platinum/danaglos dll.
untuk pengecatan cara hebat a.k.a PAHA :
 
1. ampelas area yg akan d cat smp bersih.
2. dasari dgn epoxy di usahakan jgn terlalu tipis/tebel ( camp. epoxy+hardener+tiner A ).
3. ampelas kembali setelah lap. epoxy kering smp halus.
4. cat dasar bisa warna silver ( camp. cat dasar+tiner acrilic = 1 : 0.3 )
5.  cat warna sesuai dgn keinginan,di usahakan sampai 4x lapis agar warna  yg d hasilkan max ( camp. cat warna + tiner acrilic = 1 : 0.3 )
6.  setelah kering baru lap. clear di usahakan pk clear yg bermutu dan d  semprot smp 3-5 lapis krn daya tahan mutu dan warna di tentukan oleh  clearnya ( camp. clear + hardener + tiner acrilic = 1 : 0.1 )
7. untuk proses pengeringan di usahakan jgn jemur langsung di terik matahari cukup d anginkan saja.
8. merk cat bisa lenosal/blinken/sikkens/spieshecker.
9. klo bisa mulai pemilihan epoxy-thiner-cat-clear 1 merk,compresor min 1 PK,spray gun.
 
Dasar pengecatan vespa
1.   Dimulai dengan memperhatikan tingkat simetris vespa dan kelengkungan  tiap lekukannya. Setelah vespa dipreteli, pasang dop dan spakbor ga usah  dilepas. Dimulai dengan mengetok  bagian body yang kurang simetris  menjadi simetris dan ketok pula kelengkungan lekuk di bodi, asalkan  tidak keluar dari garis lengkung yang diinginkan. Perhatikan spakbor dan  dop ketika dipasang, sesuaikan lubang dan penahan dop tutup mesin  jangan sampai melengkung ketika dipasang, diteruskan dengan menyesuaikan  posisi baut pengikat bagasi agar ketika bagasi dipasang simetris dengan  tutup mesin.
Sempurnakan  dengan mengetok lekukan kecil terutama bagian yang cembung dengan cara  diketok palu. Agar rapi gunakan kayu datar sebagai alas permukaan yang  diketok, bila perlu gunakan pula kayu datar dibelakang permukaan yang  diketok.
2.  Tahap  berikutnya menentukan apakah cat dan dempul akan dibuang seluruhnya atau  hanya sebagian. Bila sebagian, perhatikan bagian yang cembung dan  daerah sekitar karat. Congkel bagian yang cembung atau terkelupas dan  sudah berkarat sampai terlihat bagian terluar dari karat. Ketok pelan di  bagian yang dicurigai ada karat dibawahnya dengan menggunakan objeck  yang kecil. Bila suara yang keluar tidak seperti dari benda padat,  congkel bagian tersebut sampai ditemukan karat. 
3.  Jika terdapat lubang atau sobekan, maka harus di las. Las pada tahap ini. 
Tips : Jangan pernah vespa di las ketika tidak simetris karena hasil las akan mengunci ketidak simetrisan bahan.
4.    Dilanjutkan dengan tahap pengamplasan. Gunakan amplas dengan nomor  kecil seperti 80 atau sikat baja  bila perlu untuk mempercepat  pengerjaan. Gunakan amplas lebih halus semisal no 240 ( kurang lebih  )untuk penghalusan sampai besi yang terbuka bersih dari karat. 
Tips  : Pengamplasan di tahap ini tidak boleh menggunakan air. Bagian besi  yang terbuka harus bersih dari air ataupun minyak. Jangan membiarkan  besi terbuka terlalu lama sampai tahap pengecatan dasar. Bila lewat dari  6 jam di tahap ini ulangi pengamplasan dengan amplas halus/240 sampai  besi terlihat mengkilap dan bersih.
5.   Tahap pengecatan dasar menggunakan epoxy atau meni. Setelah permukaan  dilap bersih semprot dengan cat epoxy/ meni secara merata. Tips :  Campuran thinner dan epoxy jangan terlalu encer. Aduk dahulu epoxy atau  meni yang ada di kaleng cat sampai bagian yang mengendap tercampur  merata. Pengecatan dasar yang baik terlihat dari warna yang flat/ dop  dan ketika diraba permukaannya kasar. Setelah cat dasar kering amplas  lagi dengan amplas no 360 ( kurang lebih ) sampai permukaan halus ketika  diraba dan bintik pori hilang/ sangat kecil. jemur/panaskan bagian yang  akan dicat agar cat lebih menempel. Bila bagian cat dasar ada yang  habis diamplas, cat lagi dengan epoxy pada permukaan itu saja, dan  haluskan ketika kering. Penting bahwa semua permukaan besi yang terbuka  harus tertutup epoxy.
6.   Tahap berikutnya adalah pendempulan. Dempul bagian yang penyok dengan  bidang lebih besar dari bidang yang penyok. Pendempulan yang baik sama  dengan pengecatan yaitu dilakukan berlapis. 
Tips  : Untuk penyok yang berdekatan lebih baik didempul  pada satu bidang  yang besar. Pencampuran hardner pada dempul harus memperhatikan cuaca  sekitar. Perbanyak hardner ( warna oranye ) bila cuaca terlalu dingin.  Ketika membuka kaleng dempul baru, aduk resin dempul sampai rata jangan  terlihat seperti ada minyak diatasnya. Bila dempul yang diinginkan lebih  keras , campurkan resin fiberglass secukupnya sesuai yang diinginkan. 
Gunakan  object datar dan tidak keras ( seperti sendal jeit bekas ) sebagai  pegangan amplas ( amplas ditaruh diatasnya ) agar pengamplasan dempul di  bagian datar atau dengan kelengkungan lebar tidak bergelombang.  Pengamplasan dilakukan ketika dempul cukup kering dan belum terlalu  keras agar lebih mudah dan cepat pengerjaannya. Gunakan isolasi untuk  membentuk nat atau lekukan. Bila belum terbiasa mendempul aduk adonan  dempul sedikit saja agar tidak kering sebelum dipakai.
7.   Pengamplasan dempul awal agar cepat, gunakan amplas kasar misal no 80  bila perlu pembentukan dempul menggunakan sikat baja kecil yang tajam  agar lebih cepat. Bila bentuk sudah mendekati yang diinginkan gunakan  amplas kasar kembali. Pengamplasan harus menggunakan air , bersihkan  amplas secara berkala di air dan juga permukaan yang diamplas. Bila  sudah terbentuk gunakan amplas no 240 sampai permukaanya halus dan tidak  ada baret bekas sikat baja atau amplas kasar. Ulangi pendempulan bila  masih terdapat kekurangan.
8.   Tahap pengecatan dasar akhir. Cat kembali seluruh permukaan dengan  menggunakan epoxy secara merata. Gunakan teknik yang sama seperti  pengecatan dasar sebelumnya. Jangan lupa amplas sampai halus ketika cat  sudah kering.
Tips : Lakukan pengamplasan setiap tahap pengecatan.
9.   Ketika seluruh permukaan yang tertutup epoxy sudah halus dan bersih (  gunakan lap bersih untuk membersihkan, hidari bekas minyak atau  sabun/deterjen pada lap) persiapan pengecatan warna bisa dimulai. Campur  cat dengan thinner jangan terlalu encer. Mulai dilakukan pengecatan  pertama.
Tips : jarak antara  airgun dengan permukaan akan tergantung dari kekuatan angin yang  disemprotkan. Tidak perlu menggunakan tekanan angin yang terlalu besar  sebab hanya mengakibatkan pemborosan. Campuran cat dan thinner jangan  terlalu encer agar cepat menutup. Campuran thinner dan cat berikutnya  semakin encer agar lebih rapi.
10.  Amplas permukaan setelah kering. Gunakan amplas sedang ( kurang lebih  240 ) sampai permukaan terlihat halus dan bintik pori hilang/ cukup  kecil. Selalu gunakan air ketika mengamplas. Ulangi pengecatan1 atau 2  kali lagi atau sampai warna merata dan dirasakan cukup.
Tips  : Untuk warna2 terang, setelah epoxy terakhir cat permukaan dengan  warna perak agar warna yang dihasilkan lebih cerah. Tidak perlu  menggunakan thinner yang baik sampai tahap pengecatan warna paling  akhir. Untuk warna cerah semakin bagus kualitas thinner semakin cerah  warna yang dihasilkan. Untuk warna merah dan kuning bila ingin hasil  yang optimal, setelah pengecatan dengan warna perak, dilanjutkan dengan  cat warna putih sampai cukup merata ( tidak usah sampai benar2 rata )  baru pengecatan warna tersebut dapat dilakukan.
11. Setelah pengecatan warna tahap akhir dan kering, amplas kembali permukaan sampai halus dan bintik pori hilang/ cukup kecil. Pada  tahap ini dan selanjutnya gunakan amplas yang lebih halus semisal no  360. Bersihkan permukaan bila perlu menggunakan air dan shampo motor  atau sabun yang mampu menghilangkan lemak ( seperti sabun cuci piring ).  Pastikan bekas sabun benar2 hilang dan semua permukaan bersih sebelum  tahap pengecatan clear/ vernish.
12. Campur clear/gloss dan thinner jangan encer untuk pengecatan gloss awal. Cat seluruh permukaan.
Tips  : Cat seluruh permukaan dengan merata dan sedikit lebih tebal. Jemur  /panaskan bagian yang akan dicat sampai hangat/panas. Pindahkan bagian  yang akan dicat ke tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari secara  langsung. Pengecatan dilakukan ketika permukaan mulai dingin/ sedikit  hangat. Pengecatan harus searah dan tertib mulai tahap ini. Artinya  pengecatan jangan lompat2. Ketika mulai dari depan, teruskan pengecatan  sampai belakang kemudian stop. Jangan menggunakan tekanan angin yang  besar mulai tahap ini karena hasil yang didapat bisa agak  buram.Pengecatan tahap ini lebih baik dilakukan di tempat yang anginnya  kecil.  Biarkan vespa di tempat teduh sampai riak vernish berkurang dan  cukup kering. Pindahkan ke tempat panas bila sudah cukup kering dan aman  dipindahkan.
13.  Seperti biasa setelah kering amplas permukaan sampai halus. Lakukan  langkah ini beberapa kali sampai dirasa cukup. Untuk pengecatan  clear/gloss tahap terakhir, campuran di buat jangan terlalu encer dan  tidak sekental yang pertama. Cat secara merata dan sedikit agak tebal.  Pastikan pengecatan di tahap ini tidak ada kesalahan/ sangat minimal.  Setelah selesai tahap ini bagian yang dicat harus dikeringkan sampai  benar2 kering agar hasil yang dicapai maksimal. Sebagai acuan bila  matahari cukup terik, jemur motor minimal 3 sampai 4 hari. Usahakan  jangan terkena sejenis minyak atau bahan yang bersifat asam ( termasuk  pula sabun/shampo).
14.  Ketika sudah benar2 kering tahap finishing bisa dilakukan. Amplas  seluruh permukaan sampai halus dan warna menjadi buram dengan  menggunakan amplas no 1500 dan air. Bersihkan bagian yang dicat  dengan  lap kering dan jangan ditekan.
15. Cukup gunakan compound putih untuk tahap berikutnya. Lakukan penggosokan cat dengan compound sampai cat terlihat mengkilat. 
Tips  : Gunakan kain lembut khusus buat compound. Ketika menggosok permukaan,  gosok permukaan secara sejajar bolak balik dan tekan dengan cukup kuat.  Tambahkan compound ketika penggosokan dilakukan untuk hasil yang  maksimal dan mempercepat kerja.
16.  Cuci vespa dengan shampo motor/ sabun anti lemak sampai bersih kemudian  keringkan. Bila masih ada bagian yang buram, ulangi penggosokan dengan  compound di bagian tersebut. Ulangi pencucian bila sudah beres.
17.  Tahap terakhir finishing. Bersihkan permukaan dengan lap bersih dan  kering. Oleskan san poly dengan merata di seluruh permukaan. Gunakan lap  bersih ketika mengoleskan dan jangan ditekan. Biarkan poles cukup  kering kemudian lap dengan lap kering dan bersih sampai mengkilap ( lap  baru bukan bekas mengoleskan san poly).
18.  Cuci kembali vespa dengan shampo motor dan keringkan dengan lap.  Setelah ini baru kita bisa menggunakan poles yang diinginkan. 
Tips : Gunakan poles dengan bahan silikon jangan compound. Tidak perlu lagi dilakukan pencucian setelah pemolesan di tahap ini. Bila perlu gunakan poles dengan base teflon agar hasil lebih maksimal.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer